Sang pemarah
Anda mungkin kenal dengan seseorang yang emosinya gampang sekali tersulut oleh hal-hal remeh. Atau mungkin, justru Anda sendiri yang seperti itu? Marah adalah luapan emosi yang normal. Akan tetapi, terus-terusan ngomel tanpa juntrungan yang jelas tentu tidak baik bagi kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri — juga bagi hubungan Anda dengan orang lain di sekitar. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui apa yang membuat Anda suka marah tanpa sebab sehingga Anda tahu cara tepat mengatasinya.
Suka marah tanpa sebab? Mungkin karena…
1. Anda kurang tidur
Menurut Julie de Azevedo Hanks, Ph.D, LCSW, psikolog konseling keluarga, mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa menyebabkan orang suka marah tanpa sebab. Hal yang sering menyebabkan emosi meledak tanpa sadar adalah karena Anda sedang kelelahan atau tidak cukup tidur.
Kurang tidur dapat menyebabkan otak ikut kelelahan sehingga kerjanya menurun. Alhasil, Anda sulit berkonsentrasi, jadi suka bingung sendiri, sulit berpikir jernih, hingga sulit untuk mencerna informasi baru. Tubuh yang kelelahan ditambah dengan kerja otak yang loyo membuat produktivitas Anda merosot tajam yang kemudian berbuah menjadi stres.
Stres akibat tuntutan pekerjaan ditambah berbagai efek kurang tidur bisa membuat emosi Anda meledak bagai bom waktu. Misalnya, Anda merasa cemas karena pekerjaan Anda belum selesai, padahal deadline sudah mepet. Lalu, bila ada orang lain yang sedang menanyakan pekerjaan Anda atau hal lain terkait pekerjaan, Anda bisa mudah marah. Padahal, harusnya Anda tidak perlu sampai marah untuk meresponnya.
2. Anda depresi
Hanks juga mengatakan bahwa seseorang yang suka marah tanpa sebab bisa disebabkan oleh depresi yang mungkin ia miliki, baik disadari maupun tidak.
Selain menyebabkan rasa putus asa dan nelangsa, depresi juga bisa menyebabkan seseorang mudah marah. Bahkan kadang, orang depresi bisa merespon suatu hal dengan perilaku atau ucapan kasar. Depresi juga mungkin membuat seseorang melakukan hal yang berisiko, contohnya seperti menyetir ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi.
Gangguan kecemasan juga bisa membuat seseorang gampang meledak. Ini disebabkan karena rasa cemas yang berlebihan bisa membuat mereka kesulitan mengatur emosinya. Orang-orang yang cemas cenderung berpandangan negatif terhadap sesuatu hal, meski sebenarnya yang dibayangkan belum terjadi atau bahkan berpotensi baik. Akibatnya ketika muncul situasi yang cukup menantang atau ketika terpancing dengan kondisi yang tidak mengenakkan, mereka meluapkannya dengan cara marah.
Depresi dan gangguan kecemasan tidak boleh disepelekan. Jika belakangan ini Anda sering marah-marah tapi merasa sangat lelah dan tidak berenergi untuk beraktivitas, juga selalu merasa murung, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
3. Anda merasa diabaikan
Selain beberapa penyebab di atas, psikolog Rebecca Wong, LCSW, berpendapat bahwa rasa diabaikan atau tidak dipedulikan oleh orang-orang sekitar bisa membuat seseorang jadi mudah marah.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang berharap dan mencari kepuasan dari berhubungan sosial. Ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, hal ini bisa menimbulkan emosi negatif. Salah satunya kemarahan.
Contoh sederhana yang paling umum (juga klise) adalah ibu yang suka marah-marah di rumah. Omelannya tersebut mencerminkan bahwa sebenarnya ia mengharapkan suami atau anak-anaknya membantu membereskan rumah. Namun karena ia tidak bisa mengungkapkan keinginannya tersebut, tak jarang ibu melampiaskannya dengan terlihat marah-marah tanpa sebab. Padahal sih, sebabnya ada.
Gampang marah juga bisa menjadi luapan emosi yang muncul ke permukaan karena Anda tadinya ingin mengendalikan atau mendapatkan sesuatu di luar kemampuan Anda, tapi gagal mendapatkannya.
4. Anda punya penyakit tertentu
Jika bukan disebabkan oleh berbagai pemicu di atas, penyebab Anda suka marah tanpa sebab mungkin berakar dari penyakit yang Anda miliki selama ini. Misalnya hipertiroidisme, yang seringnya terjadi pada wanita, dan kolesterol tinggi.
Hormon tiroid mengendalikan semua hal yang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Jika jumlahnya berlebihan dalam tubuh, hipertiroidisme bisa menyebabkan Anda menjadi gampang gelisah dan sulit berkonsentrasi. Ini yang juga bisa menjadi alasan kenapa Anda suka berteriak saat berbicara sehingga selalu tampak seperti sedang marah-marah, ungkap Dr. Neil Gittoes, seorang ahli endokrinologi di University Hospitals Birmingham.
Sementara itu, obat statin yang biasanya digunakan untuk mengelola gejala kolesterol tinggi bisa menurunkan tingkat serotonin dalam tubuh sebagai efek sampingnya. Serotonin itu sendiri adalah hormon yang dilepaskan otak untuk menciptakan rasa bahagia, tenang, dan puas. Serotonin yang rendah bisa membuat seseorang rentan emosian hingga memicu depresi.
Bagaimana caranya supaya tidak gampang marah?
Selain berbagai hal yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak hal yang bisa menjadi pemicu Anda mudah marah. Oleh karena itu, cobalah untuk menemukan faktor penyebabnya agar Anda bisa memutuskan langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut.
ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak gampang marah:
- Sadari tanda-tanda ketika Anda ingin marah, contohnya ketika perasaan mulai tidak enak dan sakit kepala berdenyut yang bisa memicu kemarahan Anda muncul.
- Ekspresikan emosi Anda tanpa menyalahkan orang lain (menulis, menyanyi, atau bahkan berteriak dengan mulut ditutup bantal).
- Tarik napas dalam-dalam saat ingin marah.
- Hindari pikiran negatif yang bisa bikin Anda marah.
- Terakhir jika emosi sudah mereda, minta maaflah kepada orang-orang yang telah menjadi sasaran amukan Anda.
Comments
Post a Comment